SENIN, 23 MARET 2015 | 13:29 WIB

Ketua MPR Sampaikan Duka atas Meninggalnya Lee Kuan Yew

Ketua MPR Sampaikan Duka atas Meninggalnya Lee Kuan Yew

INFO MPR - Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan menyampaikan duka yang sangat mendalam bagi rakyat Singapura atas meninggalnya Pemimpin Besar Bangsa Singapura, Lee Kuan Yew. Bukan hanya bangsa Indonesia, Asean, Asia bahkan dunia internasional kehilangan seorang negarawan. Pada Senin, 23 Maret 2015, Lee Kuan Yew meninggalkan kita untuk selamanya. Lew Kuan Yew adalah Perdana Menteri Singapura dari tahun 1959-1990.

Di bawah Lee Kuan Yew, selama 30 tahun, negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia itu berkembang pesat dari negara yang kumuh tak teratur menjadi negara metropolis, rakyat patuh, dan tertib di semua kehidupan.

Menurut Ketua MPR, banyak pelajaran yang bisa kita raih dari kepemimpinan Lee Kuan Yew. Singapura negara yang tak memiliki sumber daya alam bisa menghidupi dirinya semua berkat jasa Lee Kuan Yew bagaimana ia membangun manusianya dengan orientasi pada sumber daya manusia. Sumber daya manusia itulah yang membuat negara itu seperti magnet bagi bangsa lain untuk datang ke Singapura. Orang datang ke Singapura bukan untuk mencari sumber daya alam namun melihat bagaimana sumber daya manusia yang begitu tertib, disiplin, dan tepat waktu.

Selama Lee Kuan Yew memimpin Singapura, hubungan bilateral Indonesia dengan Singapura terjalin dengan baik. Kita tentu berharapan hubungan baik ini bisa terus berjalan bahkan ditingkatkan di semua bida kehidupan.

Tak aheran Negara yang tak memiliki sumberapa-apa itu berkat Lee Kuan Yew mampu menjadi negara yang menjadi apa-apa yang men Selama masa kepemimpinan Lee sepanjang tiga dasawarsa, Singapura berkembang dari negara golongan Dunia Ketiga menjadi salah satu negara maju di dunia, walaupun dia mempunyai sedikit penduduk dan minimnya sumber daya alam. Lee kerap berkata bahwa satu-satunya sumber daya alam Singapura adalah rakyatnya dan ketekadan dalam bekerja. Ia dihormati oleh banyak rakyat Singapura, terutama generasi lansia yang mengingat karakter kepimimpinannya yang bersemangat selama kemerdekaan dan perpisahan dari Malaysia. Lee diakui sebagai arsitek kemakmuran Singapura pada masa kini, meskipun peran itu juga dilaksanakan oleh Wakil PM Goh Keng Swee yang mengurusi bidang ekonomi.

Lee Kuan Yew bahasa Mandarin:, Pinyin: Lǐ Guāngyào, lahir di Singapura , 16 September 1923 - meninggal di Singapura, 23 Maret 2015 pada umur 91 tahun) adalah Perdana Menteri Singapura dari tahun 1959 - 1990. Ia tetap menjadi tokoh politik yang berpengaruh di Singapura sejak pengunduran dirinya sebagai perdana menteri. Semasa pemerintahan Goh Chok Tong, Lee menjabat sebagai Menteri Senior. Saat ini jabatan dia ialah Menteri Mentor, sebuah jabatan baru yang dibentuk di bawah kepemimpinan anaknya, Lee Hsien Loong, yang menjadi PM ketiga pada 12 Agustus 2004.

Ia meninggal pada 23 Maret 2015 di Singapura General Hospital, Singapura karena radang paru-paru.

Presiden Joko Widodo yang tengah berada di Jepang, Senin (23/3/2015), turut menyampaikan belasungkawa atas wafatnya mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew. Jokowi mengenang Lee sebagai sosok yang begitu dekat dengan Indonesia.

"Mendiang mantan PM adalah teman dekat Indonesia," ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan pers tertulis resmi yang dikeluarkan Istana Kepresidenan, Senin pagi.

Menurut Jokowi, Lee adalah Bapak Pendiri Singapura modern. Ia juga menilai, Lee adalah sosok pemimpin dan negarawan besar yang mencintai rakyatnya.

"Beliau juga dikenal sebagai salah satu tokoh politik berpengaruh di Asia. Di bawah kepemimpinannya, Singapura telah berhasil mentransformasikan diri menjadi hubungan ekonomi utama di kawasan Asia dan sejajar dengan negara-negara maju lainnya," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, pemerintah dan rakyat Indonesia mengucapkan dukacita yang mendalam atas wafatnya Lee Kuan Yew dan mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan, pemerintah, bangsa, dan seluruh rakyat Singapura diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi suasana kedukaan pada saat ini.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia berkeyakinan bahwa Singapura akan dapat melalui masa sulit ini dan tumbuh berkembang sesuai aspirasi bangsa dan rakyatnya," kata Jokowi.

Seberti diberitakan sebelumnya, Lee Kuan Yew tutup usia pada Senin (23/3/2015) dini hari, dalam usia 91 tahun. Ia meninggal dunia karena menderita pneumonia akut. Sebagai ungkapan berkabung atas wafatnya Lee Kuan Yew, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari untuk ayahnya tersebut.

Harian The Straits Times melaporkan bahwa Lee Hsien Loong juga akan berpidato kepada rakyat negara itu dalam sebuah siaran langsung pada Senin pagi pukul 08.00 waktu setempat atau pukul 07.00 WIB. Pernyataan dari kantor Lee yunior menyebutkan bahwa sebagai sebuah tanda penghormatan, bendera Singapura di semua gedung pemerintah akan dikibarkan setengah tiang selama periode berkabung itu, yang dimulai hari Senin (23/3/2015) ini dan berakhir hari Minggu (29/3/2015) mendatang.

Tim Info Tempo

https://www.mpr.go.id/