Bandung, 6 Juli 2017 – Dalam rangka memenuhi kebutuhan data ekonomi kreatif (ekraf), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali menjalin kerjasama penyusunan data ekraf dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Kerjasama ini ditandai dengan dibukanya rapat pembahasan awal kegiatan di Hotel Papandayan, Bandung, Kamis (06/05), oleh Kepala Bekraf, Triawan Munaf, dan Kepala BPS, Suhariyanto. Adapun kerjasama ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh Bekraf dalam menjaga kesinambungan serta memperkaya data ekraf Indonesia. “Walaupun kita telah membangun data yang begitu rapi di tahun sebelumnya, masih cukup banyak data ekraf lainnya yang perlu untuk digali lebih lanjut,” ujar Triawan dalam sambutannya. “Melalui perluasan cakupan dalam penyusunan data ekraf, kami berharap ini dapat membantu para pemangku kepentingan dalam memajukan ekraf, baik bagi Bekraf, Kementerian dan Lembaga lain, pelaku kreatif, akademisi, dan masyarakat,” tambah Triawan. Guna memperkaya data ekraf, Bekraf bersama dengan BPS tahun ini akan menambah jumlah cakupan data yang akan disusun, yakni profil usaha subsektor berdasarkan Sensus Ekonomi 2016, penyediaan Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI), data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan Tabel Input-Output (I-O) ekraf. Di samping itu, data Produk Domestik Bruto (PDB), tenaga kerja, dan ekspor akan tetap diperbaharui tahun ini. Menurut Boy Berawi, Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Bekraf, tambahan cakupan data ini akan memperkuat basis data Bekraf ke depannya. “Basis data yang kuat tentunya akan membantu Bekraf dalam melihat kondisi ekraf Indonesia lebih jauh. Misalnya, dengan memperoleh tabel I-O ekraf, kita dapat melihat keterkaitan ke depan dan ke belakang dari setiap subsektor serta dampak pada suatu subsektor apabila diberikan stimulus oleh pemerintah,” kata Boy. Kerjasama ini merupakan kali kedua Bekraf berkolaborasi dengan BPS dalam menyusun data ekraf. Sebelumnya, Bekraf pernah bekerjasama dengan BPS pada tahun 2016 silam. Kerjasama tersebut mencakup penyediaan data PDB, tenaga kerja, ekspor, Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), dan Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016. *** Tentang Bekraf Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh Triawan Munaf. Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio.