Severity: 8192
Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead
Filename: libraries/Pagination.php
Line Number: 2
Backtrace:
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once
05 JUNI 2015 | 12.40
Ketua Badan Sosialisasi MPR Ahmad Basarah saat tampil sebagai pemateri pertama pada ToT yang berlangsung di hotel Horizon Palembang, 5 Juni 1945.
INFO MPR - Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Ahmad Basarah mengatakan sebagian besar masyarakat yang sudah hafal Pancasila, tapi umumnya tidak memahami makna dari setiap silanya. Survei membuktikan 70% siswa SMP dan SMA tidak memahami sila-sila Pancasila.
"Apa yang akan terjadi bila bangsa ini tak tahu makna sila-sila Pancasila? Kita akan kehilangan kompas dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Basarah saat menjadi pembicara pada ToT yang berlangsung di Hotel Horizon Palembang, Jumat, 5 Juni 2015.
Akibatnya, kata Basarah, secara ekonomi bangsa Indonesia telah dijajah bangsa asing. Ekonomi pasar berkembang pesat, sedangkan ekonomi kerakyatan ditinggalkan. "Bangsa kita menjadi bangsa kuli dari bangsa lain. Buktinya, semua produk yang kita pakai sehari-hari tak satu pun produk Indonesia, semua produk asing," ucapnya.
Dampak lainnya, kata Basarah, Indonesia kini menganut demokrasi liberal, bukan demokrasi musyawarah mufakat seperti diinginkan Pancasila. Demokrasi liberal lebih menganut prinsip keuangan yang berkuasa. "Maka tak heran kalau tidak sedikit kepala daerah yang terpilih dalam pilkada terpaksa berusan dengan hukum," ujarnya.
Kata Basarah, untuk memberikan pemahaman terhadap sila-sila Pancasila inilah, MPR bekerja sama dengan Kopertis se-Indonesia menyelenggarakan ToT yang kini tengah berlangsung di Palembang. (*)
16 DESEMBER 2015 | 14.48
16 DESEMBER 2015 | 14.47
16 DESEMBER 2015 | 14.47