A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Mpr Sebagai Penjaga Gawang Bangsa | Jendela MPR-RI | tempo.co

16 DESEMBER 2015 | 10.30

MPR sebagai Penjaga Gawang Bangsa

MPR sebagai Penjaga Gawang Bangsa

INFO MPR - Kegaduhan dan kekisruhan bangsa ini kerap terjadi sebagai akibat memudarnya nilai-nilai Pancasila yang ada di masyarakat. “Tidak sedikit kekisruhan yang terjadi karena empat kali amendemen UUD serta memudarnya nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat," ujar Wakil Ketua MPR Mahyudin saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Kebangsaan dengan tema “Pancasila Merawat Indonesia”. Seminar hasil kerja sama MPR dengan DPP Projo ini dilaksanakan di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2015.

Dalam sejarah perjalanan bangsa, Pancasila merupakan filosofi fundamental bangsa Indonesia. "Tugas MPR adalah mensosialisasi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai dasar konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara," ucap Mahyudin.

Lebih lanjut, Mahyudin menyatakan Pancasila adalah filosofi yang fundamental dalam menggawangi keutuhan bangsa dan negara. “Mengingat urgensi Pancasila yang dihadapkan pada memudarnya nilai dan derajat negara, apalagi dengan demokrasi liberal. MPR sebagai lembaga negara yang bertugas mensosialisasi Pancasila menjadi penjaga gawang integritas bangsa," tuturnya.

Pengaruh globalisasi dan neoliberalisme juga mempengaruhi memudarnya nilai Pancasila. "Liberalisme bagus, tapi Indonesia kurang cocok karena kita menganut gotong-royong dan belum siap bersaing bebas. Indonesia cocoknya welfare state. Bila dibebaskan, maka yang kaya makin kaya dan gini ratio makin tinggi," kata Mahyudin.

Sementara itu, Budi Arisetiadi, Ketua Projo, berujar bahwa Pancasila adalah warisan terbaik. Ideologi yang mengikat seluruh bangsa dalam berbagai keragaman yang harus dijalani dan dihidupi. (*)

Foto Terkini