INFO MPR - Saat menerima delegasi Gerakan Selamatkan NKRI di lantai 9 Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 15 Desember 2015, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, setelah menjadi Ketua MPR, dia membuka pintu seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mengadukan masalahnya ke MPR.

Buka pintu yang dilakukan oleh MPR ini membuat berbagai kelompok datang ke MPR, dari kelompok yang biasa hingga yang paling ekstrem, dari yang mengusung masalah pelanggaran HAM sampai yang memperjuangkan perkawinan sejenis. “Dari sini menunjukkan MPR benar-benar menjadi rumah bagi rakyat,” ujarnya.

Dia menambahkan, raja-raja dan keraton yang bersengketa pun mengadukan masalahnya ke MPR. Sekarang, menurut Zulkifki Hasan, masyarakat mulai sadar bahwa kita hidup dalam suasana Indonesia baru setelah reformasi. Dalam suasana Indonesia yang baru ini, kata Zulkifli, ada sisi positif, ada pula sisi negatif.

Sisi negatif dalam era sekarang adalah mahalnya biaya demokrasi. Jadi wakil rakyat sekarang biayanya berlipat-lipat. Masalah yang terjadi saat ini tidak hanya semakin mahalnya demokrasi, tapi juga semakin melebarnya jarak gini ratio. Bila gini ratio ini akan semakin melebar, akan menyebabkan kecemburuan sosial dan terjadi kerusuhan. Penguasaan sumber daya alam pun diakui Zulkifli juga terjadi ketimpangan. (*)