A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Peran Generasi Muda Bangkitkan Nasionalisme | Jendela MPR-RI | tempo.co

12 DESEMBER 2015 | 15.00

Peran Generasi Muda Bangkitkan Nasionalisme

Peran Generasi Muda Bangkitkan Nasionalisme

INFO MPR - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengatakan bahwa meski saat bangsa ini sedang mengalami krisis nasionalisme, dirinya bangga dengan Resimen Mahasiswa dan alumninya yang telah ikut membangkitkan dan menyebarkan nasionalisme.

Hal ini ditegaskan Oesman saat memberi keynote speech dalam Seminar Nasional Bela Negara dan Sosialisasi 4 Pilar pada 12 Desember 2016 di Makassar. Hadir pula sebagai narasumber Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Acara ini dihadiri ribuan anggota Resimen Mahasiswa dan alumni Resimen Mahasiswa se- Sulawesi Selatan.

Lebih lanjut, Oesman berujar bila pertikaian sesama bangsa sendiri karena bangsa ini belum mau menghayati Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. "Empat Pilar ini harus disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka sadar dan menghidupi kembali. Nasionalisme harus dibangkitkan," ujarnya.

Kebangkitan nasionalisme ini menurut Oesman salah satunya dibangkitkan oleh Resimen Mahasiswa. Resimen Mahasiswa sebagai generasi muda dengan intelektualitas. Resimen Mahasiswa mampu menyosialiasikan 4 Pilar langsung ke masyarakat karena Resimen Mahasiswa ada di seluruh Indonesia.

"Sudah sebaiknya kita memberi ruang untuk generasi muda untuk berkreasi dan berinisiatif untuk membangun bangsa," tutur Oesman.

Ditegaskan kembali oleh Wakil Ketua MPR bahwa kita jangan mau didikte, diadu domba, dan diintervensi oleh bangsa lain. "Empat Pilar menjadi dasar yang harus dipegang," tegasnya. (*)

Foto Terkini