A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Basarah Proses Pembentukan Setiap Bangsa Berbeda Beda | Jendela MPR-RI | tempo.co

06 DESEMBER 2015 | 08.15

Basarah: Proses Pembentukan Setiap Bangsa Berbeda-beda

Proses pembentukan setiap bangsa membuat nilai-nilai kepribadiannya berbeda-beda.

INFO MPR - Ketua Badan Sosialisasi MPR Achmad Basarah mengatakan dalam sejarah dunia, tidak ada satu bangsa pun yang cara perjuangannya sama. Itu terjadi karena sesungguhnya  setiap bangsa memiliki sejarah dan proses pembentukan yang berbeda-beda.

"Proses itulah yang membuat nilai-nilai kepribadian setiap bangsa pun  berbeda-beda," ujar Basarah saat membuka pagelaran wayang kulit di Malang, Jawa Timur, Sabtu, 5 Desember 2015. Hadir juga dalam acara anggota MPR lainnya seperti Morena Soeprapto, Latifah Shohib, Rofi Munawar LC, Abdul Qodir, Amir Hartono, dan Wakil Walikota Batu Punjul Santoso.

Bangsa Indonesia, kata Basarah, memiliki sejarah dan cara perjuangannya sendiri. Itu terjadi  sejak zaman kerajaan hingga proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. "Selama itu, para pendiri bangsa  mewariskan Pancasila yang akhirnya dijadikan konsensus, dasar, dan ideologi negara," tuturnya.

Menurut Basarah, pembentukan suatu bangsa diawali oleh kesepakatan bangsa tersebut terhadap nilai-nilai  luhur yang dianut. Nilai-nilai  luhur itu diyakini sebagai seperangkat nilai yang memiliki kebaikan bersama dan mampu mengantarkan bangsa itu mencapai cita-cita dan tujuannya. "Nilai-nilai luhur itulah yang kemudian mereka sepakati sebagai ideologi bangsanya sendiri," ujarnya.

Untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia diperlukan konsep pembangunan kebudayaan nasional yang berbasis pada kepribadian asli Indonesia. Dalam kaitan itulah, kata Basarah, MPR dalam salah satu tugas sosialisasi 4 Pilar MPR menjadikan kesenian wayang sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kebudayaan kepada masyarakat luas. (*)

Foto Terkini