A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Swiss Bantu Petani Kakao Indonesia | Jendela MPR-RI | tempo.co

18 NOVEMBER 2015 | 14.30

Swiss Bantu Petani Kakao Indonesia

Kerja sama Swiss dengan Indonesia perlu ditingkatkan untuk kemakmuran rakyat.

INFO MPR - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menerima Ketua Senat Swiss di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 18 November 2015. Dalam pertemuan itu, Zulkifli yang didampingi Sekretaris Jenderal MPR Edi Siregar menyambut baik rencana Swiss mengembangkan kerja sama di bidang ekonomi dan politik, termasuk membantu para petani kakao dan cokelat di Sulawesi dan Sumatera.

Menurut Zulkifli, Indonesia adalah negara yang tepat untuk mengembangkan kerja sama di bidang ekonomi dan politik. Kendati masyarakatnya mayoritas beragama Islam, Indonesia sangat terbuka dan toleran, dekat satu dengan yang lain.

President of the Swiss Council of States Claude Heche mengatakan kunjungan kehormatan mereka ke lembaga-lembaga legislatif di Senayan berkaitan dengan rencana mengembangkan kerja sama di berbagai bidang ekonomi dan politik. Salah satunya membantu mengembangkan usaha bagi petani kakao.

Menurut Claude, pemerintah Swiss telah membantu petani kakao di Indonesia sebanyak US$ 40 juta. Kerja sama dalam bidang pertanian kakao ini bagus dan baik serta mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan petaninya sendiri. Heche mengatakan, pada tahun selanjutnya antara 2017 dan 2020, Swiss akan membantu petani Indonesia sebanyak 130 ribu orang.

Tujuan bantuan kepada para petani ini adalah agar saat panen bahan dasar penghasil cokelat dari Indonesia mempunyai mutu terjamin dan harganyanya dapat bersaing dengan kakao dari negara lain.

“Kerja sama perlu ditingkatkan untuk kemakmuran rakyat,” ujar Claude.

Dia menuturkan tata negara Swiss menganut sistem dua kamar. Menurut dia, antara Swiss dan Indonesia memiliki kesamaan dalam hal keragaman suku dan agama.

Saat pertemuan itu, Claude didampingi Duta Besar Switzerland Yvonne Baumann, Foreign Policy Advisor to the President of the Swiss Council of States Cedric Stucky, Deputy Head of Mission Kedutaan Switzerland Daniel Derzic, Head of Economic Development Cooperation SECO in Indonesia Martin Stottele, dan Embassy of Switzerland to Indonesia Steve Tharakan. Selain bertemu dengan pimpinan MPR, delegasi Senat Swiss juga diagendakan bertemu dengan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat. (*)

Foto Terkini