A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Sant Egidio Puji Kemampuan Indonesia Bertahan Dalam Keragaman | Jendela MPR-RI | tempo.co

14 NOVEMBER 2015 | 12.00

Sant Egidio Puji Kemampuan Indonesia Bertahan dalam Keragaman

Dialog antar umat beragama di Indonesia dengan tema Interfaith Dialogue for Peace and Coexistence berlangsung di Gedung Nusantara V, kompleks MPR, DPR, dan DPD, pada Sabtu 14 November 2015.

INFO MPR - Dialog antar umat beragama di Indonesia dengan tema Interfaith Dialogue for Peace and Coexistence berlangsung di Gedung Nusantara V, kompleks MPR, DPR, dan DPD, pada Sabtu 14 November 2015. Acara dengan format dialog dan diskusi tersebut merupakan hasil kerjasama antara Center For Dialogue And Cooperation Among Civilation (CDCC), Komunitas Sant Edigio, dan MPR RI.

Bertindak sebagai keynote speaker, Ketua MPR Zulkifli Hasan menyatakan bila Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara lain dalam menjalani kehidupan berbangsa dalam keberagaman.

"Indonesia adalah negara yang sangat toleran dan bisa menghormati antara satu dengan yang lain. Semoga itu bisa menjadi contoh dan model bagi negara-negara lain," ujar Zulkifli. Lebih lanjut, menurut Zulkifli saat terjadi perdebatan menyangkut  dasar negara,  Indonesia bisa melaluinya dengan baik.

"Ketika itu, umat Islam yang jumlahnya mayoritas ternyata mau menerima dan mengakui masyarakat non muslim di Indonesia bagian timur. Pancasila seperti yang disampaikan Soekarno akhirnya diterima sebagai dasar dan ideologi bangsa," ungkap Zulkifli.

Senada dengan Zulkifli, Pimpinan Sant Egidio, Andrea Riccardi, memuji keberhasilan Indonesia dalam kemampuannya bertahan dengan kondisi bangsa yang dipenuhi keragaman. "Keberhasilan Indonesia ini sekiranya bisa ditularkan kepada bangsa lain yang sedang mengalami konflik sehingga perdamaian bisa terciptakan di seluruh dunia," papar Andrea di hadapan ratusan peserta dialog dan diskusi tersebut.

Dalam acara tersebut, beberapa tokoh agama turut memberikan pemikirannya. Mereka adalah, Prof. Dr. Syafiq A. Mughni (PP Muhammadiyah), Pdt. Dr Henriette Tabita Hutabarat Lebang (PGI), Mgr. Ignatius Suharyo (KWI), Maha Pandita Utama Suhadi Sendaja (Walubi), Nyoman Udayana Sangging (PHDI), dan  Uung Sendana (Matakin). (*)

Foto Terkini