A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Pemuda Terdidik Yang Bisa Mengubah Indonesia | Jendela MPR-RI | tempo.co

06 NOVEMBER 2015 | 19.10

Pemuda Terdidik yang Bisa Mengubah Indonesia

Hanya 23 persen pemuda yang konsen dan hafal Pancasila.

INFO MPR - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengajak para pemuda Indonesia untuk bisa menjadi pengubah bangsa ini ke arah yang lebih baik seperti yang pernah dilakukan para pemuda dulu saat mempertahankan kedaulatan NKRI.

"Kalau dulu para pemuda terpelajar kita bisa menghadirkan Indonesia, ke depan para pemuda pelajar saat ini juga harus bisa mengulang sejarah masla lalu tersebut," ujar Hidayat dalam acara sosialisasi empat pilar MPR kepada para ketua OSIS SMA dari 26 Provinsi di Indonesia pada Jumat, 6 November 2015. Acara sosialisasi yang bertempat di Fakultas Hukum UI ini dilakukan MPR melalui kerjasama dengan Institut of Leadership Development ( iLead) UI.

Kenapa empat pilar MPR ini perlu disosialisasikan, menurut Hidayat, karena sesuai pengalaman di lapangan dan berdasarkan survei hanya 23 persen saja pemuda Indonesia saat ini yang konsen dan hafal Pancasila. "Itulah sebabnya kenapa kami harus selalu menghadirkan penyegaran terhadap arti penting dari nilai-nilai Pancasila ini kepada masyarakat," kata Hidayat.

Ia juga mengulas kembali sejarah bangsa, dimana pemuda terpelajar Indonesia saat itu sangat berperan dalam mengukir sejarah kebangkitan NKRI. Termasuk amandemen UUD 1945 yang sudah dilakukan, itu semua atas peran dan pengorbanan para pemuda. Tapi, menurut Hidayat, itu hanya bisa dilakukan oleh anak-anak muda yang terdidik. Mereka itu yang bisa mengubah sejarah bangsa ini ke arah yang lebih baik. Karenanya, ia meminta para pelajar yang hadir saat itu untuk tidak terjerumus ke arah hal-hal negatif seperti pergaulan bebas, narkoba, dan radikalisme.

Sementara Ketua Program Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UI Yon Mahmudi menyampaikan bahwa untuk membangun bangsa ini bukan sesuatu yang gampang, tapi dibutuhkan pengorbanan. Karenanya, ia mengajak para pelajar yang hadir saat itu untuk bisa berkontribusi bagi bangsa. Menurut dia, semangat Pancasila, UUD,  1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika itu sangat relevan untuk bisa dijadikan panduan dalam hidup berbangsa dan bernegara. "Jadi tidak cukup dengan hanya menyerukan kata-kata merdeka saja. Tapi para pemuda harus bisa menjadi bagian untuk mewujudkan makna kemerdekaan itu dalam kehidupan sehari-hari," katanya. (*)

Foto Terkini