A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Jelang Mea Utamakan Pasar Dalam Negeri | Jendela MPR-RI | tempo.co

05 NOVEMBER 2015 | 11.00

Jelang MEA, Utamakan Pasar Dalam Negeri

Peran Indonesia dalam masyarakat ekonomi ASEAN patut diperhitungkan sebab Indonesia berpenduduk paling besar

INFO MPR - Peran Indonesia dalam masyarakat ekonomi ASEAN patut diperhitungkan. Sebab, Indonesia adalah negara berpenduduk paling banyak di antara negara-negara ASEAN lainnya. Dibandingkan total penduduk negara-negara ASEAN sebanyak 20 juta jiwa, total masyarakat Indonesia 250 juta.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta dalam seminar nasional public action 2015 bertema "Kesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Community". Acara ini berlangsung di Auditorim Program Magister Manajemen Universitas Gajah Mada  Yogjakarta, Kamis 5 November 2015 dan dihadiri mahasiswa dari 10 perguruan tinggi.

Menurut Oesman Sapta, Indonesia tetap harus mengutamakan pasar dalam negeri. Khususnya memproduksi barang sendiri. "Bila pasar dalam negeri sudah terpenuhi, barulah saya setuju untuk melempar ke pasar ASEAN bahkan pasar dunia," kata Oesman.

MEA atau ASEAN Community yang mulai berlaku pada akhir 2015 ini diharapkan dikawal seluruh masyarakat khususnya mahasiswa dengan rasa kebangsaan. Hal ini perlu diingatkan lagi karena rasa kebangsaan mulai menyusut.

"Orang-orang lupa dengan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya.

Mahasiswa juga diharapkan untuk tidak terpaku pada teori-teori. Akan tetapi melengkapi diri dengan pengalaman. Karena menurutnya mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang memiliki pendidikan dan pengalaman.

Sejumlah pembicara yang hadir yakni Duta Besar Indonesia untuk ASEAN Rahmat Pramono dan Guru Besar Fisipol UGM Prof Dr Yeremias T Keban. (*)

Foto Terkini