Severity: 8192
Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead
Filename: libraries/Pagination.php
Line Number: 2
Backtrace:
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once
31 OKTOBER 2015 | 11.10
Saat ini pengamalan Pancasila hampir dipinggirkan.
INFO MPR - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengajak masyarakat Indonesia yang tergabung dalam Dewan Da'wah Indonesia untuk bisa menyingkirkan ego kesukuan, agama, dan ras seperti karakter yang ditunjukkan para pendiri bangsa. Menurut dia, karakter seperti itu sangat sesuai dengan wujud Pancasila.
"Pada Pancasila tertera kebesaran tokoh-tokoh Islam untuk kepentingan yang lebih besar," kata Zulkifli saat menjadi narasumber tunggal Sosialisasi Empat Pilar MPR, kerjasama MPR RI dengan Pimpinan Pusat Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia di Gedung Dewan Da'wah Indonesia, Jakarta, Sabtu, 31 Oktober 2015.
Kata Zulkifli, saat ini jamannya lain. Semua serba ego sektoral, dimana pengamalan Pancasila hampir dipinggirkan. Ia mencontohkan dunia politik saat ini yang semua serba instan. Pihak yang menang mengambil semua, sedangkan yang kalah kehilangan semua, dan meninggalkan luka yang panjang. "Melihat kondisi seperti ini kita malu dan terharu pada kebesaran mental dan karakter pendiri bangsa kita dulu," tuturnya kepada sekitar seratus peserta yang hadir saat itu.
Padahal, lanjut Zulkifli, Pancasila itu kalau diringkas dengan mengadopsi kata-kata Bung Karno cuma satu, yakni cinta kasih atau kasih sayang. Sedangkan sayang, kata kerjanya adalah gotong rotong, kebersamaan, kekeluargaan, musyawarah dan mufakat. "Itulah inti dasar filsafat Pancasila yang mesti dipegang teguh seluruh rakyat Indonesia," katanya. (*)
16 DESEMBER 2015 | 14.48
16 DESEMBER 2015 | 14.47
16 DESEMBER 2015 | 14.47