A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Ketua Mpr Mahasiswa Jangan Hanya Berdemo | Jendela MPR-RI | tempo.co

29 OKTOBER 2015 | 21.05

Ketua MPR: Mahasiswa Jangan Hanya Berdemo

“Mahasiswa jangan berdemo terus. Rebut masa depan. Jangan malas. Kalian adalah patriot. Jangan kalah dengan Singapura, Jepang. Mereka sama dengan kita. Tinggal kemauan dan daya juang kita.”

INFO MPR - “Mahasiswa jangan berdemo terus. Rebut masa depan. Jangan malas. Kalian adalah patriot. Jangan kalah dengan Singapura, Jepang. Mereka sama dengan kita. Tinggal kemauan dan daya juang kita,” ujar Zulkifli Hasan ketika menjadi pembicara pada Tanwir ke-26 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Manado, Kamis, 29 Oktober 2015.

Zulkifli menegaskan tidak melarang mahasiswa untuk berdemo tapi jangan lupakan tugas utama, yaitu belajar untuk menggapai pengetahuan dan teknologi. Kepada peserta Tanwir IMM, Zulkifli menasihati agar tidak meributkan hal-hal yang tidak penting. “Masa-masa sekarang, kalianlah yang menentukan masa depan. Kalian menjadi tulang punggung negeri ini,” katanya.

Lebih lanjut Zulkifli menjelaskan bahwa persoalan bangsa terletak pada keunggulan sumber daya manusia. Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan sumber daya alam (SDA). "Sumber daya alam tidak menjamin kesejahteraan bangsa,” katanya seraya memberi contoh Singapura yang tidak memiliki sumber daya alam tapi bisa menjadi negara maju.

"Kita jangan terus ‘menjual Tanah Air’ dengan mengekspor bahan baku. Mau sampai kapan?” kata Zulkifli. Karena itu, tantangan Indonesia adalah membangun SDM. “Kita harus meningkatkan Iptek. Iptek tidak bisa diminta tapi harus direbut,” katanya. Dia juga meminta mahasiswa memperdalam kewirausahaan. “Jangan semuanya menjadi aktivis. Jadilah pengusaha. Ciptakan lapangan pekerjaan,” tuturnya. (*)

Foto Terkini