Severity: 8192
Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead
Filename: libraries/Pagination.php
Line Number: 2
Backtrace:
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once
13 SEPTEMBER 2015 | 13.00
Nilai-nilai Pancasila yang digali para pendiri bangsa masih relevan dengan kondisi jaman sekarang.
INFO MPR - “Pancasila menjadi pilihan oleh para pendiri bangsa bagi Indonesia karena nilai-nilainya sesuai dengan kondisi Indonesia pada masa itu. Pancasila juga memiliki fleksibilitas sehingga nilai-nilainya tetap relevan sampai saat ini,” ungkap Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, di hadapan ratusan wisudawan dan wisudawati program diploma, sarjana, dan pasca sarjana Universitas Nasional. Pada 13 September 2015, Zulkifli mendapat kehormatan untuk memberikan orasi ilmiah saat acara wisuda Universitas Nasional di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
Pada orasinya, Zulkifli menegaskan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai tonggak kebangsaan. “Sekarang bangsa Indonesia terkesan menjauhi dan meninggalkan nilai-nilai Pancasila,” tutur Zulkifli. Labih lanjut, Zulkifli memaparkan bahwa salah satu nilai Pancasila yang mulai ditinggalkan adalah musyawarah mufakat.
“Musyawarah mufakat yang terkandung dalam sila ke-4, dulu menjadi dasar-dasar dalam pengambilan keputusan untuk memajukan bangsa. Namun kini bangsa Indonesia sebagian besar lebih memilih mengambil keputusan dengan cara voting,” tegas Zulkifli. Padahal, bangsa-bangsa maju seperti di Eropa juga mulai mengaplikasi nilai musyawarah mufakat ini dalam pengambilan keputusan, lanjutnya.
Satu contoh lain adalah kecenderungan masyarakat yang pragmatis. “Dalam era pemilihan kepala daerah secara langsung, ada sebagian masyarakat yang menjatuhkan pilihannya berdasarkan materi yang diterima. Ini kan tidak sesuai dengan Pancasila,” lanjut Zulkifli.
“Maka dari itu, nilai-nilai Pancasila perlu ditegakkan lebih lagi dan aplikasi dalam kehidupan berbangsa harus lebih dipraktekkan. Pancasila mampu untuk bisa menghadapai gelombang globalisasi supaya Indonesia tetap kokoh berdiri dengan tetap mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa,” tutup Zulkifli yang berpesan agar para akademisi juga ikut berperan aktif mengamalkan Pancasila dan tidak ikut dalam arus pragmatisme. (*)
16 DESEMBER 2015 | 14.48
16 DESEMBER 2015 | 14.47
16 DESEMBER 2015 | 14.47