Severity: 8192
Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead
Filename: libraries/Pagination.php
Line Number: 2
Backtrace:
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once
12 SEPTEMBER 2015 | 03.00
Yang menjadi pemenang sejatinya nanti adalah seluruh rakyat Indonesia bukan partai politik
INFO MPR - Dalam sambutannya saat membuka seminar nasional, Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta, menyampaikan bahwa pilkada serentak harus menjunjung tinggi Demokrasi Pancasila. Seminar nasional ini terselenggara atas kerjasama Fraksi Partai Hanura MPR RI dengan Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI yang bertempat di Gedung Nusantara V Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, pada Sabtu 11 September 2015.
Seminar nasional bertema "Pilkada Serentak Mewujudkan Pemimpin Akuntabel dan Efisiensi Proses Pelaksanaan Demokrasi" ini diikuti ratusan mahasiswa pasca sarjana Institut STIAMI. Narasumber seminar di antaranya Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Siti Zuhro dari LIPI, Capt. Djoni Rolindrawan dari Badan Pengkajian MPR, dan Gun Gun Heryanto dari UIN Syarif Hidayatullah.
Oesman Sapta bertutur bilamana pasal 18 ayat 4 UUD 1945 mengamanatkan supaya kepala daerah dipilih secara demokratis. Selanjutnya, peraturan perundang-undangan di bawahnya mengatur pemilihan kepala daerah dilaksanakan secara langsung guna memperkuat dan memperkokoh kedaulatan rakyat. “Yang menjadi pemenang sejatinya nanti adalah seluruh rakyat Indonesia bukan partai politik,” ujarnya.
“Supaya demokrasi kita tetap dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, maka pilkada harus menjunjung tinggi nilai-nilai Demokrasi Pancasila dan tidak menyalahi konstitusi negara yaitu UUD 1945. Pilkada serentak sebagai produk demokrasi haruslah memperkuat kesatuan dalam bentuk negara kita sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menjaga semangat kebhinekaan,” tegas Oesman Sapta.
Dengan perkembangan yang terus berjalan, Oesman Sapta mengakui bahwa proses penyelenggaraan pilkada serentak tetap memerlukan pembenahan. “Catatan kritis dari narasumber di seminar nasional maupun pandangan para peserta agar disampaikan ke MPR agar kami bisa tindak lanjuti,” tuturnya. (*)
16 DESEMBER 2015 | 14.48
16 DESEMBER 2015 | 14.47
16 DESEMBER 2015 | 14.47