Severity: 8192
Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead
Filename: libraries/Pagination.php
Line Number: 2
Backtrace:
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once
11 SEPTEMBER 2015 | 04.10
Rangkaian kegiatan sosialisasi Empat Pilar bagi dosen menekankan bahwa proses kemerdekaan yang dicapai Indonesia tidak mudah.
INFO MPR - Rangkaian kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan metode Training of Trainers atau ToT bagi seratus dosen di Kopertis Wilayah IX Sulawesi Selatan digelar hingga Senin, 14 September 2015. Sejak Jumat, 11 September, materi sosialisasi disampaikan sejumlah narasumber tentang sistem ketatanegaraan Indonesia dan nilai-nilai yang ada dalam Empat Pilar MPR RI.
Anggota MPR, Hardisoesilo dan Mohammad Toha, bicara tentang tantangan kebangsaan dari sisi internal dan eksternal. Bagaimana kedudukan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, perumusan Pancasila sebagai dasar negara, sejarah pembentukan BPUPKI, dan prinsip-prinsip nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kemudian, anggota MPR, Zainutauhid Sa’adi dan Deding Ishak, membawakan materi soal lembaga negara RI. Selanjutnya anggota MPR, Hermanto, bicara soal pemerintah daerah, hak asasi manusia, agama, pertahanan dan keamanan negara, pendidikan dan kebudayaan, serta perekonomian nasional.
Sesi keempat disampaikan anggota MPR, Khotibul Umam Wiranu dan Mohammad Farid Al Fauzi. Mereka menyampaikan isi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, soal bendera, bahasa, lambang negara, lagu kebangsaan, perubahan UUD, aturan peralihan, aturan tambahan, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan TAP MPR.
Rangkaian kegiatan penyampaian materi ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok, simulasi, dan tanya-jawab.
Hardisoesilo berharap seluruh materi ini diteruskan kepada generasi muda. Khususnya yang menekankan bahwa proses kemerdekaan yang dicapai Indonesia tidak mudah. Dilakukan proses panjang dan pemikiran tepat dengan ketelitian sangat sempurna.
“Sehingga harapan kita, generasi muda dapat menikmati kemerdekaan, mengisinya dengan benar serta rasa nasionalisme yang tinggi," ujar Hardisoesilo. (*)
16 DESEMBER 2015 | 14.48
16 DESEMBER 2015 | 14.47
16 DESEMBER 2015 | 14.47