Severity: 8192
Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead
Filename: libraries/Pagination.php
Line Number: 2
Backtrace:
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once
10 SEPTEMBER 2015 | 06.30
Calon pemimpin jangan menukar kedaulatan yang dimiliki rakyat dengan selembar uang atau bahan makanan pokok.
INFO MPR - Pemimpin bukan hanya mengurusi kelompoknya, tapi sejatinya harus melayani rakyat. Karena itu, masyarakat hendaknya memilih pemimpin yang berwawasan kebangsaan serta mengayomi semua rakyat.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam pertemuan dengan Forum Perempuan Peduli Pembangunan di Coffee Shop Hotel Bandara, Natar, Lampung Selatan, Kamis, 10 September 2015, mengingatkan agar calon pemimpin tidak menukar kedaulatan yang dimiliki rakyat dengan selembar uang atau bahan makanan pokok.
“Jika itu terjadi, tidak akan ada pemimpin yang melayani rakyat. Dia akan lupa pada rakyatnya karena merasa sudah membayar dengan selembar uang atau kebutuhan pokok,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, dia juga mengingatkan konsensus yang ingin dicapai para pendiri bangsa pada 18 Agustus 1945, yakni Pancasila. Dalam Pancasila, kata dia, Indonesia adalah keluarga besar, terdiri atas lebih dari 17 ribu pulau, 600 suku berbagai agama, dan beraneka ragam budaya.
Pancasila tidak hanya wujud dari persatuan Indonesia. Pancasila juga mengandung nilai-nilai gotong-royong. “Gotong-royong itu sederhana. Artinya, kalau ada warga kita yang susah, harus dibantu. Kalau ada yang tidak mampu sekolah, kita bantu. Kalau tidak bisa membantu, beri tahu saya. Dan jangan ada lagi perang batu antarkampung,” kata Zulkifli.
Nilai dalam Pancasila, yaitu musyawarah mufakat, juga sudah hidup di tengah masyarakat. Setiap perdebatan diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. (*)
16 DESEMBER 2015 | 14.48
16 DESEMBER 2015 | 14.47
16 DESEMBER 2015 | 14.47