Severity: 8192
Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead
Filename: libraries/Pagination.php
Line Number: 2
Backtrace:
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once
07 SEPTEMBER 2015 | 02.30
Di Indonesia, antar agama bisa hidup bersama-sama.
INFO MPR - Dalam momen kunjungan Duta Besar Kanada, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan bahwa hubungan Indonesia dengan Kanada bukan hanya sebatas hubungan antar pemerintah. Dubes Kanada Donald Bobaish berkunjung ke Gedung Nusantara III, Komplek MPR/DPR/DPD, pada 7 September 2015. Zulkifli menyatakan bahwa di Indonesia tumbuh toleransi dalam keberagaman.
"Hubungan antara Indonesia dan Kanada tidak hanya antar pemerintah, tetapi juga antar parlemen," ujar Zulkifli. Dalam rangka meningkatkan hubungan antar parlemen, Zulkifli berharap parlemen Kanada berkunjung ke Indonesia.
Ketua MPR ingin menunjukkan meski mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, pemeluk Islam di Indonesia berbeda dengan pemeluk Islam di negara lain, terutama Timur Tengah. “Kami ingin mengundang parlemen Kanada agar tahu persis bagaimana keberagaman di sini,” ujarnya.
Di Indonesia, menurut Zulkifli, antar agama bisa hidup bersama-sama. Rumah ibadah juga berdiri berdampingan. "Di Jakarta, gubernurnya adalah orang keturunan Tionghoa. Sedangkan di Nusa Tenggara Timur, Ketua DPRD orang muslim. Hal ini menjadi bukti toleransi dalam kehidupan Indonesia yang beragam," tutur Zulkifli.
Meski demikian, Zulkifli mengakui masih ada masalah-masalah kerusuhan yang bernuansa suku dan agama seperti di Tolikara, Papua. Hal demikian diakui sebagai sebuah proses dalam hidup bernegara. “Untuk itu kita teruskan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
Zulkifli memaparkan lebih lanjut bahwa MPR mempunyai tugas penting untuk mengawal kebhinekaan Indonesia. "Soal keragaman sudah selesai sejak Indonesia merdeka. Tantangan yang dihadapi saat ini adalah soal kemiskinan, peningkatan sumber daya manusia, serta mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain, seperti Kanada,” ia menegaskan. (*)
16 DESEMBER 2015 | 14.48
16 DESEMBER 2015 | 14.47
16 DESEMBER 2015 | 14.47