A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Sosialisasi Empat Pilar Lewat Pagelaran Warahan | Jendela MPR-RI | tempo.co

06 SEPTEMBER 2015 | 09.35

Sosialisasi Empat Pilar Lewat Pagelaran Warahan

Metode penyampaian sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui pagelaran seni budaya di daerah dinilai lebih efektif untuk masyarakat

Info MPR - Metode penyampaian sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui pagelaran seni budaya di daerah dinilai lebih efektif untuk masyarakat. Dibandingkan metode lainnya seperti seminar, workshop atau training of trainers, warahan dianggap cocok menjadi sarana sosialisasi bagi masyarakat di Lampung. Warahan adalah pagelaran seni percampuran antara teater, seni tari dan seni sastra berisi nasehat dan wejangan baik diselipi candaan dan pantun.

Ketua Badan Kajian MPR RI Bambang Sadono dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Taman Budaya Pemprov Lampung, Sabtu, 5 September 2015  adalah media strategis dalam penyampaian pemahaman Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI,  dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Bahasa komunikasi yang digunakan dalam seni warahan adalah bahasa sehari-hari. Diharapkan pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam empat pilar MPR mudah dipahami rakyat," ujar Bambang.

Pagelaran seni budaya warahan kali ini adalah kerjasama Dinas Pariwisata Pemprov Lampung dengan MPR RI. Penampilan seni budaya ini ditonton ratusan warga dan pimpinan sejumlah fraksi MPR, yakni Yoseph Umar Hadi,  Tamanuri, Djoni Rolindrawan, Dwita Ria Gunadi, Abdul Hakim, Zulkifli Anwar dan Ali Taher serta pejabat teras Pemprov Lampung.

MPR menilai  pemahaman nilai-nilai luhur bangsa harus diketahui seluruh elemen bangsa. Oleh karena itu, kata Bambang, MPR melakukan sosialisasi agar seluruh bangsa menjaga komitmen kebangsaan, menyadari makna dari empat pilar itu sedalam-dalamnya dan juga tekad bulat untuk mengamalkannya.

Tidak hanya agar Empat Pilar dipahami masyarakat, kegiatan ini diharapkan menjadi wadah para seniman agar tetap berkiprah menjaga komitmen kebangsaan.

Pagelaran warahan digelar pukul 20.00 WIB dengan lakon "Siapa Yang Menabur Dia Yang Menuai. Menceritakan tentang seorang petani bernama Mandok yang sangat rajin sehingga menuai kesuksesan. Sayangnya, kesuksesan ini menimbulkan iri hati dan perasaan dengki tetangganya hingga mempersulit kehidupan Mandok dengan berbagai cela dan fitnah. Kisah ini diakhiri adegan dengan terkuaknya siapa dalang fitnah kepada Mandok. (*)

Foto Terkini