A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Implementasi Nilai Empat Pilar Dimulai Dari Keluarga | Jendela MPR-RI | tempo.co

28 AGUSTUS 2015 | 10.00

Implementasi Nilai Empat Pilar Dimulai dari Keluarga

Pemahaman nilai-nilai luhur Empat Pilar mulai dari keluarga, seperti hidup toleransi dalam kemajemukan dengan tetangga

Info MPR - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan TNI dan Polri menjadi elemen bangsa, maju serentak untuk menciptakan Indonesia sebagai negara makmur dan sejahtera.

Hal ini terkait dengan Pancasila yang seakan-akan tabu untuk dibicarakan. Pengamalan Pancasila  seolah-olah tenggelam dalam euforia demokrasi dan reformasi. Padahal bangsa ini sedang diserbu dengan ideologi-ideologi lain.

"Ideologi kita, Pancasila, sudah dirongrong oleh kelompok yang agresif, radikal, teroris yang tidak mengakui ideologi Pancasila termasuk turunannya seperti menolak menghormati bendera atau menyanyikan lagu Indonesia Raya," kata Badrodin saat menyampaikan sambutan pada pembukaan pelatihan untuk pelatih sosialisasi Empat Pilar di Malibu Dome Hotel Grand Pasundan, Bandung, Jawa Barat, Kamis 27 Agustus 2015.

Untuk itulah dalam mencegah tergerusnya ideologi diperlukan pemahaman nilai-nilai luhur Empat Pilar mulai dari keluarga, seperti hidup toleransi dalam kemajemukan dengan tetangga, dalam pendidikan hingga dunia kerja. Termasuk upaya lain melalui sosialisasi, pelatihan, workshop dan lain-lain. "Saya berharap agar peserta sosialisasi Empat Pilar ini menjalankan perannya dengan baik, sebagai motor penggerak dan garda terdepan yang memahami nilai-nilai luhur bangsa," kata Badrodin.

Sementara itu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menceritakan bagaimana sejarah kerajaan-kerajaan di tanah nusantara ini yang hancur dari dalam. Seperti Sriwijaya dan Majapahit. Dia berharap, peristiwa di masa lalu tidak terulang lagi. Penguatan nilai-nilai Pancasila menjadi penting, terutama pada sila ke-5, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Sila kelima dalam Pancasila tidak akan terwujud jika sila pertama hingga keempat tidak konsisten dilaksanakan. Mari kembali saling memuji, bukan memaki," katanya.

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengatakan hasil yang diharapkan dalam setiap sosialisasi adalah implementasi. Dia berharap, sosialisasi nilai-nilai Empat Pilar ini tersampaikan dengan baik. (*)

Foto Terkini