Severity: 8192
Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead
Filename: libraries/Pagination.php
Line Number: 2
Backtrace:
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once
27 AGUSTUS 2015 | 16.00
Cita-cita bangsa, NKRI tetap berdiri sampai akhir zaman
Info MPR - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menegaskan salah satu implementasi pengamalan Pancasila adalah menghormati orangtua. Para siswa di Yayasan Pondok Pesantren Al Falah Dago, Bandung, Jawa Barat diharapkan tetap menghormati orang-orang yang lebih tua dan mengamalkan nilai-nilai yang hidup di masyarakat.
Kebiasaan dan nilai di masyarakat Indonesia sudah ada sejak ribuan tahun silam. Soekarno, pendiri bangsa ini telah berupaya menggali nilai-nilai itu untuk menjadi ideologi Indonesia.
"Ideologi itu penting. Cita-cita kita adalah NKRI, itu harga mati. Kita ingin NKRI tetap berdiri sampai akhir zaman. Tapi sampai kapan itu terwujud?," kata Mahyudin saat menjadi pemateri dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Yayasan Pondok Pesantren Al Falah Dago Bandung Jawa Barat, Kamis 27 Agustus 2015.
Diceritakannya, dulu ada negara Uni Sovyet, tapi pecah. Kerajaan Islam Cardoba, berjaya dan berkuasa hingga 500 tahun, namun akhirnya ditundukkan oleh Spanyol. Dua gambaran tadi menjadi catatan Mahyudin bahwa Indonesia harus tetap dipertahankan dengan ideologi Pancasila sebagai perekat bangsa.
Sayangnya, saat ini banyak upaya untuk memecah bangsa, salah satunya aliran radikal, konflik agama, fanatisme kedaerahan, kurangnya keteladanan pemimpin dan tokoh bangsa, serta semakin jauhnya penyelesaian masalah melalui musyawarah untuk mufakat, pengaruh globalisasi, perang ideologi.
"Ini tantangan kita. Mau tidak mau bangsa harus bangkit. Korupsi harus selesai. Kepentingan bangsa di atas segala-galanya," ujar Mahyudin. (*)
16 DESEMBER 2015 | 14.48
16 DESEMBER 2015 | 14.47
16 DESEMBER 2015 | 14.47