Severity: 8192
Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead
Filename: libraries/Pagination.php
Line Number: 2
Backtrace:
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once
25 AGUSTUS 2015 | 12.29
Pemahaman dan pengamalan sila keempat Pancasila, esensinya adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan.
INFO MPR - Pemahaman dan penghayatan Pancasila era sekarang sangat berbeda dengan penggalian, pemahaman dan penghayatan Pancasila era para pendiri bangsa Indonesia.
"Kalau era para pendiri bangsa Indonesia, penggalian, pemahaman dan penghayatan Pancasila dengan hati nurani dan perenungan yang panjang dengan melihat dan memahami keberagaman yang ada di Indonesia," ujar Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, usai membuka Seminar Nasional Strategi Menangkal Gerakan Transnasional Radikal Demi Integrasi Bangsa, yang diselenggarakan UPT Pusat Pengkajian Pancasila Universitas Negeri Malang, di Aula Utama UNM, Selasa, 28 Agustus 2015.
Saat itu, kata Zulkifli, isi dari sila keempat Pancasila tentang musyawarah dan mufakat sangat terasa diimplementasikan. Tapi sekarang, terjemahan musyawarah dan mufakat sangat jauh dari esensi sila keempat. "Sekarang esensi dari musyawarah mufakat adalah bagaimana caranya bisa menang. Yang menang mengambil semua, sedangkan yang kalah terpuruk. Itulah mungkin yang menyebabkan Pancasila seperti tidak lagi dibicarakan atau seperti dihilangkan. Bangsa ini seperti kehilangan roh kebangsaan," ucapnya.
Ia menekankan, pemahaman dan pengamalan sila keempat Pancasila, esensinya adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan. "Itu harus dipahami. Jangan sampai bangsa ini kehilangan roh kebangsaan, yakni nilai-nilai luhur bangsa," katanya. (*)
16 DESEMBER 2015 | 14.48
16 DESEMBER 2015 | 14.47
16 DESEMBER 2015 | 14.47