A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Transmigrasi Mendukung Kemandirian Pangan | Jendela MPR-RI | tempo.co

24 AGUSTUS 2015 | 13.30

Transmigrasi Mendukung Kemandirian Pangan

: Kemakmuran Indonesia akan tercapai apabila para petani, nelayan, dan buruh hidup makmur dan sejahtera.

Info MPR - Seluruh kekayaan alam Indonesia diciptakan tanpa memandang suku, agama, dan ras. Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengingatkan agar kekayaan alam Indonesia dijaga masyarakat Indonesia tanpa memandang asal-usul atau tanah kelahiran.

"Jangan lupa, pada tanggal 28 Oktober 1928 sudah diikrarkan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa,” katanya saat menjadi keynote speaker dalam seminar ketransmigrasian bertajuk "Peran Transmigrasi dalam Mendukung Kemandirian Pangan Serta Reforma Agraria" di Hotel Arya Duta, Menteng, Senin, 24 Agustus 2015.

Menurut dia, tidak benar jika lahan di Sumatera hanya berhak diolah oleh warga Sumatera, atau yang di Kalimantan dikelola penduduk setempat. Begitu juga yang ada di Sulawesi, Papua, dan Jawa. "Memudarnya rasa nasionalisme menolak transmigrasi yang sesungguhnya," ujar Oesman.

Karena itu, Oesman berharap para kepala daerah, seperti bupati, mendorong kemajuan petani di kawasan transmigrasi. Di samping itu, dia berharap pemerintah pusat mendukung pembangunan masyarakat pertanian. Tidak hanya Kementerian Desa, tapi juga melibatkan kementerian lain yang berhubungan dengan pertanian, permukiman penduduk, lingkungan hidup, dan kehutanan. Keterlibatan semua pihak ini akan mewujudkan Indonesia yang lebih makmur. Sebab, kemakmuran Indonesia akan tercapai apabila para petani, nelayan, serta buruh hidup makmur dan sejahtera.

Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menjelaskan bahwa pemerintah akan menyusun langkah-langkah penempatan strategis, terutama di daerah-daerah perbatasan.  Seminar ini akan menjadi masukan untuk kebijakan pada tahun 2016. “Saya butuh pemikiran narasumber untuk menjadi landasan dan kebijakan pada tahun 2016,” tuturnya. 

Program transmigrasi diyakini ikut memberikan solusi terhadap masalah krisis pangan. Salah satunya intensifikasi dan ekstensifikasi area pertanian dan peningkatan produksi untuk mendukung kemandirian pangan. Saat ini potensi lahan cadangan tersebar di 619 kawasan transmigrasi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia bagian timur. (*)

Foto Terkini