A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead

Filename: libraries/Pagination.php

Line Number: 2

Backtrace:

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct

File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once

Wakil Ketua Mpr Sesalkan Media Pemelintir Berita | Jendela MPR-RI | tempo.co

20 AGUSTUS 2015 | 18.15

Wakil Ketua MPR Sesalkan Media Pemelintir Berita

Oesman Sapta, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyesalkan terjadinya pemelintiran berita oleh salah satu media massa.

Info MPR - Oesman Sapta, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyesalkan terjadinya pemelintiran berita oleh salah satu media massa. "Pemelintiran berita tentunya tidak sejalan dengan empat pilar kebangsaan karena ada kecenderungan mengarah pada adu domba," ujar Oesman Sapta saat memberi sambutan sekaligus membuka seminar Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan MPR di Ruang GBHN, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 20 Agustus 2015.

Dalam seminar ini dikaji pemikiran kenegaraan Presiden Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri, tentang MPR dan sistem ketatanegaraan Indonesia dengan subtopik "Mentransfer Gagasan Kenegaraan melalui Media Massa". Pemikiran kenegaraan Megawati baru-baru ini disalahartikan salah satu media massa, sehingga pesan sebenarnya tidak tersampaikan secara utuh.

"Kejadian itu termasuk pemelintiran berita dan bisa membunuh karakter yang jelas bertentangan dengan Pancasila," ucap Oesman.

Kemerdekaan pers itu wajib dijamin. Namun sudah sepatutnya bila kemerdekaan itu disertai dengan tanggung jawab. Jika terlalu bebas, menjadi liberalisme yang kebablasan, yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam empat pilar kebangsaan. 

"Dalam empat pilar kebangsaan, terkandung nilai-nilai yamg menjaga bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Bila ada tindakan yang bertentangan dengan nilai yang terkandung dalam empat pilar ini, tentu hal itu berbahaya bagi bangsa,” ucap Oesman Sapta. (*)

Foto Terkini