Info MPR – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan kembali mengingatkan pelaksanaan Sidang Paripurna MPR RI Tahun 2015. Penyelenggaraan sidang paripurna adalah langkah strategis yang diatur perundang-undangan. Tujuannya untuk membangun tradisi ketatanegaraan baru yang baik, menyampaikan kinerja yang telah diamanatkan rakyat kepada wakil-wakilnya.

Kepada media di ruang kerjanya di Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2015, Zulkifli berharap media massa menyampaikan informasi penyelenggaraan Sidang Paripurna MPR RI secara menyeluruh.

“Ini adalah soal keterbukaan, soal transparansi.  MPR bekerja, dan kinerja kita transparan untuk publik. MPR melaksanakan prinsip transparansi dan keterbukaan.  Bukan hanya lembaga MPR, semua lembaga-lembaga negara melaporkan kepada rakyat tentang kinerjanya. Dari sana kita mengharapkan feed back dari rakyat,” kata Zulkifli.

Feed back dari rakyat bukan tanggapan langsung secara terbuka. Namun yang dimaksud adalah masukan-masukan dari rakyat di daerah, organisasi masyarakat, termasuk semua elemen masyarakat. Dinamika yang muncul dari masyarakat disampaikan kepada lembaga pengkajian untuk dijadikan masukan bagi MPR. Zulkifli menjelaskan bahwa pidato Presiden dalam sidang paripurna adalah sambutan kepada rakyat tentang sebagian kecil kinerja lembaga-lembaga negara. 

Rangkaian Sidang Paripurna MPR RI Tahun 2015 dimulai pukul 08.00 dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta. Pada pukul 08.10-08.25 dilanjutkan dengan pembukaan sidang paripurna dalam rangka Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2015 oleh Ketua MPR RI. Pukul 08.25-09.05 diselenggarakan pidato kenegaraan Presiden RI sebagai kepala negara dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara. Pukul 09.15-09.20, pembacaan doa; dan pukul 09.15-09.25, penutupan sidang paripurna oleh Ketua MPR RI. Acara ditutup dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sidang Paripurna MPR RI ditutup dan dilanjutkan dengan sidang DPD, kemudian sidang DPR RI dengan agenda pidato RAPBN. (*)