Severity: 8192
Message: preg_replace(): The /e modifier is deprecated, use preg_replace_callback instead
Filename: libraries/Pagination.php
Line Number: 2
Backtrace:
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/application/controllers/Detail.php
Line: 14
Function: __construct
File: /mnt/data/microsite/www/jendelaMPR-RI/index.php
Line: 292
Function: require_once
14 JULI 2015 | 14.00
Tugas MPR untuk melaksanakan sosialisasi empat pilar
Info MPR - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta di hadapan masyarakat Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada 14 Juli 2015 mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia sedang mengalami masalah etika. Akibatnya, banyak terjadi perlakuan intoleran dan minimnya penegakan hukum. “Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, suatu hari nanti bangsa ini akan lenyap,” ujarnya.
Berdasarkan kerisauan inilah maka MPR RI terus menerus melaksanakan sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai empat pilar kebangsaan. “Ini penting untuk dilaksanakan. Dan tugas MPR untuk melaksanakan sosialisasi empat pilar tersebut.”
Lebih lanjut dijelaskan Oesman Sapta bahwa Pancasila sebagai dasar dan ideologi merupakan falsafah pemersatu. Menurut Oesman, ini selaras dengan pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945.
“Pancasila harus dijadikan bintang pengarah dan kompas. Pancasila harus dijadikan pijakan dalam setiap menyusun aturan perundang-undangan,” ujarnya. Ditegaskan pula olehnya bahwa masyarakat harus benar-benar memahami Pancasila.
UUD 1945, kata dia, merupakan hasil amendemen, dan amendemen itu membuat adanya perubahan yang mendasar. “Amendemen merupakan hasil manifestasi seluruh kehendak rakyat. Dengan amendemen itu diharapkan bisa membawa keadilan sosial dan kesejahteraan ekonomi bagi semua rakyat Indonesia,” tutur Oesman.
Oesman pun mengakui bahwa apa yang diinginkan konstitusi tak secepat yang diinginkan rakyat. Untuk itu, Oesman menegaskan bahwa melaksanakan dan membudayakan konstitusi merupakan agenda utama. (*)
16 DESEMBER 2015 | 14.48
16 DESEMBER 2015 | 14.47
16 DESEMBER 2015 | 14.47