07 NOVEMBER 2015 | 12 25

Produksi Unggas di Blitar Terganjal Pakan

Produksi pakan ternak belum mencukupi karena areal luas tanam untuk jagung terbatas

INFO KEMENTAN - Pertumbuhan produksi peternakan unggas di Blitar Jawa Timur terganjal hasil pakan ternak khususnya jagung. Produksi jagung dianggap belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi pakan ternak lokal.  Hal ini terjadi karena areal luas tanam untuk jagung kurang mencukupi.

Dijelaskan Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Blitar Nevi Setyabudingsih, di Blitar areal luas tanam selama bulan April hingga September mencapai 35.182 hektar.  Sementara selama setahun sejak Oktober hingga September 2015 luas tanam mencapai 57.277 hektar, sebagian digunakan untuk penangkaran benih jagung.

“Memang perusahaan penangkaran benih di Blitar cukup banyak termasuk yang bekerja dengan petani. Lahan yang digunakan seluas 3250 hektar, namun hanya 2000 hektar yang terdaftardi Dinas Pertanian. Yang lain tidak diketahui datanya,” kata Nevi.

Tidak seluruh perusahaan terdaftar di Kabupaten Blitar karena biasanya perusahaan penangkar benih jagung tidak berurusan dengan Dinas Pertanian Kabupaten. Perusahaan-perusahaan umumnya langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi.

Ada lima perusahaan pakan ternak yang terdaftar di Dinas Pertanian Blitar, yakni Sriram Genetik, ESA, Atvan, Goldenseed dan Twin Kediri. Ada juga perusahaan pakan ternak yang menjadi penyerap utama produksi jagung di Blitar. Dari seluruh perusahaan itu, mereka mampu menghasilkan jagung  388.746 ton dalam bentuk bonggol dan 220.536 ton berbentuk pipilan.

Pasokan itu diyakini tidak mencukupi kebutuhan pakan unggas. Oleh karena itu, menurut Nevi sah saja jika perusahaan pakan ternak mendatangkan jagung dari Nusa Tenggara Barat.

“Kalau perusahaan melakukan kebijakan impor, itu diluar pengetahuan kami,” ujar Nevi.

Namun sayang, karena terbatasnya produksi jagung, harga jagung dianggap terlalu tinggi. Memang harga itu menguntungkan petani, akan tetapi bagi peternak ayam, Sutrisno harga produksi jagung terlalu tinggi. Dari petani, harga jagung Rp 3600 per kilogram dan Rp 4000 per kilogram dalam bentuk pipilan.  (*)