27 OKTOBER 2015 | 12 10

Kementan Panen Raya di Kolaka

Produktivitas rata-rata padi di Kabupaten Kolaka sebanyak 5,5 ton per hektar.

INFO KEMENTAN - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Arman Sulaiman melakukan panen raya padi di areal sawah seluas 1.150 hektar, dengan produktivitas 8,1 ton per hektar di Desa Toshiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Sabtu, 24 Oktober 2015.  Hadir dalam acara ini Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, dan Bupati Kolaka Ahmad Safei.

Mentan mengaku senang bisa melakukan panen raya padi di Kolaka ini. Kata Mentan,  musim kemarau panjang yang terjadi akibat dampak El Nino Moderat saat ini tidak mempengaruhi produksi padi Indonesia. Bahkan setelah melakukan panen, para petani bisa langsung melakukan penanaman. “Buktinya, kami dalam bulan ini secara berturut-turut melakukan panen raya padi di berbagai daerah yaitu Blitar, Tuban Jawa Timur, Kalimantan, Karawang, Subang Jawa Barat dan saat ini di Kolaka. Besok kami juga akan melakukan panen raya padi di Pinrang dan Wajo Selawesi Selatan,” katanya.

Amran menyampaikan dengan masih berlangsungnya proses panen dan tanam di semua daerah, ini menunjukkan produksi dan ketersediaan beras nasional aman, sehingga impor belum dibutuhkan. “Kalau kita impor, itu artinya melemahkan petani sendiri dan memperkuat negara  dan petani di negara lain. Sebaliknya apabila kita tidak impor, itu memperkuat petani  dan negara kita,” ucapnya.

Untuk menggenjot produksi di Kolaka, Mentan memberikan bantuan berupa 12 unit alat tanam (transplater), benih jagung sebanyak 60 ribu kilogram untuk lahan seluas 4 ribu hektar, dan bantuan dana Rp 6 miliar untuk kelompok tani. Selain itu, Mentan juga memberikan bantuan tiga unit traktor dan ternak sapi budidaya integrasi dan pejantan pemacek sebanyak 179 ekor untuk 13 kelompok tani.

Pemerintah telah menaikkan bantuan untuk Kabupaten Kolaka ini dari Rp 4,6 miliar tahun lalu menjadi Rp 122 miliar tahun ini. Sementara bantuan untuk Provinsi Sulawesi Tenggara juga naik dari Rp 65 miliar tahun lalu menjadi Rp 865 miliar tahun ini. Namun ia mengancam akan mencabut anggaran tahun berikutnya jika tidak bisa meningkatkan produksi pangan. “Apabila produksi tahun depan tidak meningkat, maka bantuan akan kami hentikan,” ucap Mentan.

Bupati Kolaka Ahmad Safei mengutarakan Kabupaten Kolaka memiliki potensi pangan yang menjanjikan, yakni 11.250 hektar lahan sawah dengan realisasi tanam 10 ribu hektar. Produktivitas rata-rata padi yang dihasilkan sebanyak 5,5 ton per hektar. “Dengan potensi tersebut, di tahun 2014 Kabupaten Kolaka mengalami surplus beras sebesar 15.761,87 ton. Ini tentunya turut membantu menyediakan stok beras nasional, sehingga kita bisa berdaulat atau tidak perlu impor,” kata Ahmad Safei. (*)