Indonesia tidak pernah mengimpor beras selama setahun Pemerintahan Jokowi-JK.
INFO KEMENTAN - Dalam setahun masa kerjanya di kabinet kerja Jokowi-JK, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman telah melakukan banyak terobosan untuk meningkatkan sektor pertanian.
"Kebijakan yang kami lakukan, pertama kami melakukan perombakan regulasi yang mempersulit swasembada pangan," ujar Arman saat memberikan kuliah umum di Fakultas Peternakan Universitas Hasannudin, Makassar, Rabu, 21 Oktober 2015.
Ia mencontohkan soal pestisida, pupuk, traktor, yang dulu semua dilakukan dengan tender, kini diubah menjadi penunjukan langsung. Langkah ini dilakukan hanya dalam waktu dua minggu setelah Amran diangkat menjadi Menteri Pertanian. "Hasilnya pun begitu dahsyat. Alistan yang dulu dikerjakan dalam waktu 20 tahun, sekarang cukup hanya dengan satu tahun selesai," ujar Mentan.
Begitu pula dengan pupuk, yang dulu dalam satu minggu bisa terlambat satu juta ton atau setara dengan Rp 20-25 triliun, kini sudah tidak ditemukan lagi. "Artinya, dulu kita banyak kehilangan peluang," katanya.
Terobosan kedua yang dilakukan Mentan dalam setahun masa kerja di kabinet Jokowi-JK adalah mengurangi dan mencabut anggaran pertanian jika bupatinya tidak bisa mencapai target produksi padi di daerahnya. Tapi bagi bupati yang berhasil menaikkan produksi padi di daerahnya, Amran akan menaikkan anggaran pertanian sebesar kenaikan produksi padi yang dicapai itu.
Ketiga, tahun ini Mentan berhasil menaikkan produksi padi, tertinggi selama 10 tahun. Begitu juga dengan produksi jagung dan kedelai yang ikut naik tahun ini.
Di bidang infrastruktur pertanian, ia juga telah berhasil membangun dan memperbaiki 1,5 juta jaringan irigasi. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 700 persen dibanding setahun sebelum Amran diangkat menjadi Mentan.
Keempat, yang luar biasa dilakukan Mentan adalah Indonesia tidak pernah mengimpor beras selama setahun masa kerjanya. Sementara setahun sebelumnya Indonesia masih mengimpor beras sebanyak 800 ribu ton. "Tapi sampai hari ini tidak ada impor," ucapnya.
Bahkan untuk kacang ijo, ayam, jagung, kedelai, dan bawang merah Indonesia sudah bisa mengekspor saat ini. Dengan demikian, Kementan sudah menyelamatkan devisa sebesar Rp 52 triliun.
Kelima yang dilakukan Mentan adalah memangkas rantai pasok menjadi tiga titik dari sebelumnya delapan titik. "Sekarang kami bangun Toko Tani Indonesia. Jadi beras dari petani langsung masuk ke bulog untuk kemudian melepaskan langsung ke toko tani. Ini solusi permanen ke depan," katanya. (*)