Selain terus belajar untuk meningkatkan pengetahuan, para peneliti harus fokus pada apa yang ditelitinya.
INFO KEMENTAN - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa peneliti menjadi ujung tombak dalam kemajuan dan peningkatan produksi bidang pertanian di Indonesia. Dengan peneliti yang produktif maka akan dihasilkan produk-produk pertanian yang inovatif.
Hal ini disampaikan Menteri Amran saat memberi sambutan dalam diskusi di Balai Penelitian Lahan Rawa (Balitra) Banjar Baru, Kalimantan Selatan, pada 1 Oktober 2015. Diskusi yang diikuti puluhan peneliti ini ini mengambil tema "Inovasi Teknologi Pertanian Mendukung Swasembada Pajale". Pajale sendiri terdiri dari komoditas padi, jagung dan kedelai.
Dengan kondisi tanah rawa lebak yang mendominasi lahan pertanian di Kalsel, Menteri Amran meminta para peneliti di Balitra untuk terus belajar agar dapat meningkatkan produktifitas hasil pertanian. "Para peneliti di Balitra perlu meningkatkan pengetahuannya lantaran belum ada hasil penelitian yang menunjukan perubahan segnifikan sampai saat ini. Terlebih daerah pertanian Rawa Lebak di Kalimantan Selatan belum mampu menghasilkan panen yang lebih dari 6-7 ton per hektar," papar Amran.
"Salah satu contoh penelitian yang bisa meningkatkan produktifitas adalah bibit padi IPB 3S karya Institut Pertanian Bogor. Lahan yang ditanami dengan bibit padi IPB 3S bisa dua kali lipat hasil panennya, dengan kerjanya sama, capeknya sama, pupuknya sama. Itulah pentingnya benih varietas unggul," imbuhnya.
Lebih lanjut, Menteri Amran menjelaskan bahwa selain terus belajar untuk meningkatkan pengetahuan, para peneliti harus fokus pada apa yang ditelitinya. "Kita harus fokus. Jangan sampai hari ini meneliti padi, besok ganti meneliti yang lainnya. Perlu agar satu peneliti fokus pada apa yang ditelitinya. Telitilah sampai menghasilkan hasil yang luar biasa," tegas Amran.
"Jangan menyerah untuk menemukan hasil penelitian yang memberikan perubahan. Dedikasi dan determinasi. Ubah cara berfikir untuk membuat terobosan dalam menghasilkan. Peneliti harus bermimpi besar untuk menhasilkan hal yang besar. Dan satu lagi, penelitian harus jelas sesuai dengan arahan pemerintah pada komoditas yang ditingkatkan," tutup Amran. (*)