Pemerintah belum berencana mengimpor beras walaupun musim kemarau tahun 2015 menunjukkan gejala El Nino yang lebih kuat dibandingkan dengan 1997.
INFO KEMENTAN - Pemerintah belum berencana mengimpor beras walaupun musim kemarau tahun 2015 menunjukkan gejala El Nino yang lebih kuat dibandingkan dengan 1997. Sejak Januari hingga September tahun ini tidak ada impor beras medium untuk masyarakat. Menurut pemerintah, persediaan beras di gudang Bulog masih 1,7 juta ton. Pasokan tersebut diyakini masih mampu memenuhi daya konsumsi masyarakat hingga lima bulan mendatang.
Dari data ARAM-I BPS tahun 2015 terlihat bahwa produksi padi naik 75,55 juta ton atau 6,64 persen dibandingkan dengan 2014. Produksi jagung juga naik 8,72 persen atau sebesar 20,67 juta ton dan kedelai sebanyak 999 ribu ton atau meningkat 4,59 persen.
Tercukupnya kebutuhan beras masyarakat karena usaha semua pihak terkait dalam meningkatkan produksi beras melalui program upaya khusus alias upsus. Pihak yang terlibat dalam program ini adalah Kementerian Pertanian, yang bersinergi dengan instansi terkait di tingkat horisontal dan vertikal.
Memang menggenjot produktivitas pertanian punya kendala sendiri. Pasalnya, upaya ini melibatkan 26 juta rumah tangga petani yang hanya memiliki modal terbatas dan lahan pertanian rata-rata 0,3 hektare. Pemerintah juga berupaya keras menyalurkan bantuan sarana produksi, seperti benih dan alat mesin pertanian bagi petani yang belum menerima bantuan. Guna meningkatkan indeks pertanaman, dilakukan produktivitas di lahan sub-optimal, khususnya di tanah telantar.
Dalam operasionalisasi upsus, yang tidak kalah penting adalah mendampingi petani secara massif serta memantau kinerja secara intensif, setiap hari dan setiap minggu sesuai realisasi anggaran. Pemerintah melakukan relokasi kegiatan tidak prioritas seperti rapat, seminar, dan perjalanan dinas menjadi perbaikan irigasi, pengadaan kontraktor, pompa air, pupuk dan benih yang dibutuhkan petani.
Tahun 1997, akibat El Nino, areal pertanaman padi mengalami kekeringan seluas 517.614 hektare dengan puso 87.099 hektare dari luas tanam total 11,13 hektare. Akibat cuaca, tahun 1998 Indonesia pernah mengimpor beras sebesar 7,1 juta ton. (*)