01 OKTOBER 2015 | 15 15

Menteri Pertanian Panen Jagung di Tuban

Saat ini produksi jagung hibrida meningkat drastis dari sebelumnya 7-8 ton per hektare menjadi 9,2 ton per hektare.

INFO KEMENTAN -Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman didampingi Bupati Tuban Fahtul Hudan, Panglima Komando Daerah V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Sumardi, dan Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur Wibowo Eko Putro melakukan panen jagung di Desa Sumber, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Rabu, 30 September 2015. Lahan jagung yang saat ini sedang dipanen seluas 517 hektare, sedangkan yang akan panen hingga Oktober seluas 733 hektare dengan produktivitas 9,2 ton per hektare.

Kehadiran Amran langsung disambut kelompok Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Tuban. Menteri Pertanian dan rombongan langsung melakukan panen jagung, kemudian berdialog dengan para petani.

Ketua KTNA sekaligus Kepala Desa Tuwirwetan Setia Budi menyampaikan saat ini produksi jagung hibrida meningkat drastis. Sebelumnya produksi jagung hibrida hanya mencapai 7-8 ton per hektare, tapi kini mencapai 9,2 ton per hektare. Meski demikian, ia khawatir dengan adanya impor jagung yang masuk ketika sedang memasuki panen raya seperti saat ini. "Karena itu saya mohon Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan mengendalikan impor. Ini untuk menjaga harga jagung ketika masuk pabrik," ucapnya.

Mentan gembira mendengar informasi soal produktvitas jagung yang naik. "Senang karena di Tuban produksinya mencapai 9,2 ton per hektare. Kemudian harga jagung juga sudah mencapai Rp 3.200 per kilogram," kata Mentan.

Mentan juga menyampaikan komitmennya untuk terus mengendalikan impor jagung dan meningkatkan produksi jagung.

"Saya tegaskan, kami terus mendorong peningkatan produksi jagung. Kami juga terus mengendalikan impor. Sampai saat ini kami telah mengimpor jagung sebesar 400 ribu ton. Kami meminta Bulog menyerap jagung petani dengan harga yang menguntungkan. Seperti saat ini, harga jagung petani cukup tinggi, Rp 3200 per kilogram," ucap Mentan. (*)