28 SEPTEMBER 2015 | 11 00

Jokowi Apresiasi Kementan

Pemerintah belum memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan terkait impor beras.

INFO KEMENTAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Rektor Institur Pertanian Bogor (IPB) Hery Suhardiyanto melakukan panen raya padi varietas IPB 3S di Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Minggu, 27 September 2015. Produktivitas ubinan padi IPB 3S ini sebesar 13,4 ton per hektare gabah kering panen (GKP) atau setara 9,4 ton per hektar Gabah Ker5ing Giling (GKG).

Jokowi sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Kementan dalam mendorong IPB dan Pemerintah Daerah Karawang untuk mengembangkan teknologi padi, sehingga meningkatkan produksi yang dapat berdampak pada peningkatan cadangan pangan dan gairah petani untuk menanam padi. "Kalau semuanya berpikir peningkatan produksi maka lonjakan produksi padi akan besar," kata Jokowi usai panen raya padi.

Sampai detik ini, Jokowi menegaskan, tidak ada impor beras. Pemerintah belum memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan terkait impor beras, walaupun banyak pihak yang mendesak untuk segera mengeluarkan kebijakan impor beras tersebut. "Ini masih jalan perhitungan dampak el nino. Masih dalam perhitungan semuanya. Kita harus punya cadangan yang betul-betul aman untuk semuanya. Yang jelas, stok beras saat ini di Bulog aman, yakni 1,7 juta ton dan ditambah lagi produksi sampai November dan Desember  2015 sekitar 200 hingga 300 ribu ton," tutur Jokowi.

Jokowi menegaskan, jika pemerintah akan mengimpor beras, masyarakat pasti akan menolak dengan tegas. Menurut dia, impor beras dikhawatirkan dapat memukul harga beras lokal dan merugikan petani jika dilakukan tanpa perhitungan matang. "Karena itu, produksi dan stok beras nasional harus benar-benar dipastikan dengan data akurat," ujar Jokowi.

Menanggapi naiknya harga beras saat ini, Jokowo mengatakan perlu dilakukan langkah operasi pasar. Ini untuk menjamin ketersediaan pasokan pangan terutama beras, distribusi yang lancar, dan harga yang terjangkau. "Untuk itu, perlu dilakukan operasi pasar besar-besaran minggu ini biar harga beras turun,” ucap Jokowi.

Mentan juga menegaskan bahwa impor beras belum diperlukan. Ia mengklaim bahwa di atas kertas masih ada panen sebanyak 15 juta ton GKG atau setara dengan 9 juta ton beras di enam provinsi penghasil utama beras. Keenam daerah tersebut yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Medan (Sumatera Utara), Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan masih ada panen. "Enam daerah tersebut diperkirakan panen sampai Desember akan menghasilkan 15 juta ton (GKG)," kata Amran. (*)