12 AGUSTUS 2015 | 12.00

DPD Dorong Pemerintah Segera Atasi Kekeringan

DPD Dorong Pemerintah Segera Atasi Kekeringan

INFO DPD - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Farouk Muhammad mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk segera tanggap mengatasi persoalan kekeringan dan kemarau panjang yang terjadi saat ini. Ia meminta kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), segera membuat langkah-langkah taktis untuk mengatasinya.

“Jangan sampai daerah mengalami kerugian yang besar akibat terlambat mengantisipasi dampak yang ditimbulkannya. Pemerintah memiliki dana cadangan penanggulangan bencana yang bersifat on call dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang bisa digunakan jika sewaktu-waktu bencana kekeringan dan kemarau panjang memiliki efek dan pengaruh yang bersifat  masif," ujar Farouk dalam keterangan persnya, Rabu, 5 Agustus 2015.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memprediksi, dari Juli hingga November 2015, kondisi iklim di wilayah Indonesia yang berada di bagian selatan khatulistiwa tengah dipengaruhi El Nino Moderate. Bahkan, sekitar November 2015, El Nino diperkirakan semakin kuat pengaruhnya. Kondisi ini akan memberikan pengaruh pada tingkat intensitas dan frekuensi curah hujan yang semakin berkurang. Adapun awal musim hujan 2015/2016 di beberapa wilayah diperkirakan akan mundur.

Ia juga mendesak kepala daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah segera meningkatkan koordinasi untuk mengatasi dampak kekeringan yang sudah mulai terjadi serta mengantisipasi musim kemarau yang panjang. DPD akan terus memantau kesiapan daerah dalam mengantisipasi dampak kekeringan dan kemarau panjang, terutama daerah yang saat ini sudah mengalami kekeringan, seperti Jawa Tengah, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. “Kekeringan kali ini telah memberikan dampak yang luar biasa, baik di sektor pertanian maupun sumber daya air bagi masyarakat. Karenanya, perlu usaha mitigasi yang maksimal dari semua pihak untuk menanggulangi bencana kekeringan ini,” ucap Farouk.

Data BNPB menunjukkan, hingga akhir Juli 2015, kemarau panjang telah mengakibatkan 16 provinsi, 102 kabupaten dan kota, serta 721 kecamatan mengalami kekeringan. Dampaknya adalah 111 ribu hektare lahan pertanian mengalami kekeringan, bahkan kemungkinan besar mengalami gagal panen. (*)

Foto Terkini