11 SEPTEMBER 2015 | 12.00
DPD RI ingin menghadirkan motivasi dan inspirasi bagi para pemuda dan mahasiswa untuk optimistis dan berprestasi menyongsong masa depan daerahnya masing-masing.
INFO DPD - Acara “DPD RI Goes To Campus” (DGTC) di Universitas Syah Kuala, Banda Aceh, pada Kamis, 10 September 2015, memberikan motivasi dan informasi berharga terkait dengan pendidikan berkarakter yang menjadi fondasi penting dalam mendukung kemajuan bangsa.
“Para mahasiswa yang ada di hadapan saya saat ini adalah calon pemimpin Aceh pada masa yang akan datang. Modal pendidikan berkarakter dan jiwa kepemimpinan yang berpegang teguh pada nilai-nilai kejujaran, kerja keras, dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa perlu terus dipupuk dalam kehidupan sehari-hari,” pesan Farouk Muhammad, Wakil Ketua DPD RI, di hadapan hampir seribu mahasiswa.
Farouk Muhammad mengatakan, melalui kegiatan DGTC, DPD RI ingin menghadirkan motivasi dan inspirasi bagi para pemuda dan mahasiswa untuk optimistis dan berprestasi menyongsong masa depan daerahnya masing-masing. Melalui DGTC, DPD RI mencoba memperkuat sumber daya manusia untuk percepatan pembangunan daerah.
“Tidak ada alasan untuk pesimistis. Aceh sebagai provinsi paling barat Indonesia punya potensi SDM maupun SDA yang luar biasa. Dan, di tangan Anda semua, kemajuan dan kesejahteraan akan terwujud,” kata Farouk.
DGTC Universitas Syah Kuala merupakan rangkaian dari kegiatan Rapat Koordinasi Sinkronisasi Aspirasi Daerah (SAD) pimpinan beserta anggota DPD RI di Provinsi Aceh. DGTC merupakan sebuah ajang khusus yang dibuat DPD RI untuk mensosialisasikan lembaga di lingkungan universitas dan akademikus.
“Mahasiswa harus aktif dalam mengembangkan diri. Selain itu, harus mampu menjadi pribadi yang memiliki keteguhan akan nilai-nilai baik. Prestasi yang diraih dalam bidang akademis lebih memberikan makna tersendiri walaupun telah mendapat gelar jenderal bintang dua selama di kepolisian,” tutur Farouk. “Saya lebih senang dipanggil profesor dibandingkan jenderal. Menurut saya, sebutan tersebut dianugerahkan oleh para guru besar. Sedangkan menjadi seorang jenderal, kita mendapatkan gelar tersebut karena pengabdian kepada atasan.”
“Kita tidak boleh hanya puas bergelar sarjana, harus terus belajar hingga jenjang yang lebih tinggi, seperti magister atau doktor. Kuliah adalah salah satu sarana untuk membangun konsep pembelajaran dan aktualisasi dalam kehidupan. Karena itu, bercita-citalah setinggi langit,” ujar Fachrul Razi, anggota DPD RI asal Aceh. (*)
01 OKTOBER 2015 | 14.39
19 SEPTEMBER 2015 | 18.06
19 SEPTEMBER 2015 | 18.02