04 SEPTEMBER 2015 | 14.00
Menjaring lebih banyak perempuan agar bisa aktif di parlemen dengan semakin menggalakkan pembelajaran politik pada kaum perempuan.
INFO DPD - Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP RI) pada hakikatnya bertujuan meningkatkan partisipasi dan keterwakilan perempuan dalam setiap proses pengambilan kebijakan publik. Hal itu diungkapkan GKR Hemas, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah yang menjabat Ketua Dewan Presidium KPP RI periode 2015-2019, pada Jumat, 4 September 2015, saat KPP RI mengadakan konferensi pers soal sikap politik mereka di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Untuk periode ini, KPP RI mengemban visi mengupayakan terciptanya tatanan, relasi sosial, dan pola perilaku kondusif. Hal ini bertujuan mewujudkan kehidupan yang demokratis, menghargai keberagaman, dan bebas dari diskriminasi. Dalam konferensi pers ini, KPP RI ingin meneguhkan komitmen politik perempuan parlemen bagi keterwakilan isu perempuan dan anak.
“Kami akan menyinergikan suara dan tindakan untuk kepentingan perempuan dan anak. Perempuan yang sejahtera bisa menjadi permulaan keluarga yang sejahtera, sehingga terwujud bangsa yang sejahtera,” ujar Melani Leimena Suharli, anggota Dewan Presidium KPP RI.
Dalam parlemen, perempuan sendiri mendapatkan kuota minimal 30 persen. Hal ini tentu saja menjadi sebuah peluang bagi kaum perempuan untuk lebih menyuarakan aspirasinya. “Meski mendapat jatah 30 persen, tingkat keterpilihan perempuan dalam pemilihan legislatif masih rendah. Saat ini jumlah anggota perempuan di parlemen belum sampai 30 persen,” ucap GKR Hemas.
Siti Hediati Suharto, anggota Dewan Presidium KPP RI, menuturkan KPP RI akan serius dalam perannya untuk memajukan perempuan di Indonesia dan concern atas anak dan pendidikan. Wanita yang lebih dikenal dengan panggilan Titik Suharto ini juga menegaskan, KPP RI tidak menjadi wakil dari partai politik dan golongan masing-masing anggotanya.
Secara resmi, KPP RI merupakan gabungan dari anggota perempuan parlemen di dua lembaga negara, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat dan DPD. Keanggotaannya meliputi semua perempuan di parlemen, baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Supaya ke depannya persentase anggota perempuan parlemen bisa meningkat, kami akan menjaring lebih banyak perempuan agar bisa aktif di parlemen. Salah satunya dengan semakin menggalakkan pembelajaran politik pada kaum perempuan, supaya tingkat keterpilihan perempuan bisa meningkat,” kata GKR Hemas dalam konferensi pers yang dipandu Sekretaris Jenderal KPP RI Irma Suryani C. dan Wakil Sekjen KPP RI Ammy Amalia FS. (*)
01 OKTOBER 2015 | 14.39
19 SEPTEMBER 2015 | 18.06
19 SEPTEMBER 2015 | 18.02