20 AGUSTUS 2015 | 21.29

DPD Dorong Penguatan Ekonomi Kreatif NTT

Untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) melihat potensi pariwisata dan ekonomi kreatif bakal menjadi motor pembangunan di NTT

INFO DPD - Untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) melihat potensi pariwisata dan ekonomi kreatif bakal menjadi motor pembangunan di NTT. Gagasan ini disampaikan Wakil Ketua  DPD G.K.R. Hemas saat membuka Rapat Sinkronisasi Aspirasi Daerah antara Anggota DPD RI Provinsi NTT dengan Masyarakat NTT di Kupang, Kamis, 20 Agustus 2015. G.K.R. Hemas didampingi empat anggota DPD asal NTT yakni Abraham Liyanto, Ibrahim Agustinus Medah, Adrianus Garu, dan Syafrudin Atasoge.

Menurut senator dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini, NTT memiliki banyak potensi yang dapat diandalkan untuk menyejahterakan rakyat. Di antaranya, potensi wisata bahari yang indah, tenun ikat yang dikenal dunia, potensi sumber daya mineral yang melimpah, hingga tanaman cendana yang menjadi identitas kebanggaan NTT.

Lebih lanjut, G.K.R. Hemas menyatakan peluang tersebut belum didukung dengan kebijakan pengelolaan yang profesional dari pihak pemerintah daerah. "Akses yang baik pada pendidikan menjadi poin penting agar SDM di NTT mampu mengelola dengan baik," ujarnya.

Ia berharap ada perhatian khusus terhadap NTT dan kawasan timur Indonesia lainnya mengingat telah menjadi kewajiban pemerintah pusat untuk memperhatikan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

Harapannya pemerintah dapat memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan di kawasan Indonesia timur, khususnya pembenahan infrastruktur. "Presiden yang berhasil adalah yang memperhatikan daerah-daerah di kawasan Indonesia timur, salah satunya NTT yang memiliki potensi besar dalam upaya mensejahterakan rakyat NTT," tambahnya.

Seirama dengan G.K.R. Hemas, anggota DPD asal NTT, Abraham Liyanto, mengatakan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di NTT adalah hal yang terus diperjuangkan DPD melalui penyusunan RUU Ekonomi Kreatif. “Kami sedang susun RUU Ekonomi Kreatif yang akan menjadi payung hukum untuk seluruh pelaku ekonomi kreatif,” ungkap Abraham.

Ibrahim Agustinus Medah, rekan satu daerah Abraham Liyanto di DPD, menilai tantangan ke depan yang dihadapi rakyat NTT adalah mensinergikan antara konsep ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif sehingga tercipta fondasi ekonomi yang kuat dan dinamis untuk mencapai kesejahteraan.

“Pemerintah harus berpikir out of the box dengan mencoba cara baru. Jika sulit dilakukan, pemerintah memakai jasa expert. Intinya, bagaimana menghasilkan skim program, pengelolaan, kelembagaan, dan pendanaan pengembangan ekonomi yang berbasis pada gagasan ekonomi kreatif,” saran Ibrahim.

Selain membahas mengenai pengembangan ekonomi kreatif, rapat sinkronisasi aspirasi daerah juga membahas mengenai Daerah Otonom Baru (DOB) dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah serta Penguatan Ekonomi Kerakyatan di NTT. Selain dihadiri anggota DPD RI asal NTT, rapat sinkronisasi  ini dihadiri para anggota DPRD provinsi/kabupaten/kota, bupati/wakil bupati, wali kota/wakil wali kota, dan para SKPD di NTT. (*)

Foto Terkini